Selasa, 01 Oktober 2013

Sekilas Tentang IMIKI di Untirta

Yuyun Yusniawati
Ketua PPT IMIKI Pertama
Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia yang merupakan wadah tunggal bagi mahasiswa ilmu komunikasi se-Indonesia ini sempat mengalami ke-vacum-an dan mulai hidup kembali pada tahun 2005. Sejak kemunculannya dalam kehidupan masyarakat komunikasi itu, IMIKI sudah mampu menjangkau universitas-universitas lain diluar 18 Universitas yang ikut menandatangani deklarasi pembentukan IMIKI.
Untirta sebagai salah satu Universitas Negeri yang berada di Provinsi Banten pun ikut bergabung bersama IMIKI. Tidak diketahui kapan awalnya Untirta bergabung dengan IMIKI, namun keaktifan Untirta mulai terlihat setelah mengikuti Musyawarah Nasional di Malang. Pada saat Munas di Malang tersebut Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengirimkan 2 delegasinya yaitu Acep Helmi dan Prasetyo Prayogo dan semenjak itulah IMIKI mulai di kenal di kampus Untirta. Kemudian perjuangan menghidupkan IMIKI di Untirta dilanjutkan oleh Assidah Fil-Haq yang merupakan Ketua Himakom tahun 2007-2008 dan Nurhaedi Ketua Himakom 2008-2009. Pada periode-periode tersebut di atas, IMIKI tidak memiliki struktur yang jelas, segala tanggung jawab terkiat pengembangan IMIKI dilimpahkan kepada HIMAKOM Untirta. Dan Barulah pada masa kepengurusan Himakom dengan di ketuai oleh Ninis Chairunnisa, IMIKI menjadi organisasi mandiri yang memiliki kejelasan baik dari struktur maupun yang laiinya. Segala bentuk tanggung jawab pengembangan IMIKI di Untirta akhirnya langsung di pegang kendalikan oleh PPT IMIKI.
Pemisahan struktur antara IMIKI dan HIMAKOM tentu tak langsung membuat HIMAKOM angkat tangan terhadap tanggung jawab pengembangan IMIKI di Untirta. HIMAKOM dan IMIKI berkomitmen untuk saling mendukung program dengan selalu berkordinasi satu sama lain. Oleh sebab itulah, terbentuk harmonisasi yang baik anatar kedua organisasi tersebut.
Harmonisasi yang terbentuk antara HIMAKOM dan IMIKI terlihat dari keterlibatan Untirta ada agenda-agenda Nasional yang di adakan oleh Pengurus Pusat (PP) IMIKI. Untirta tidak pernah absen mengambil peran dalam agenda-agenda nasional.
Pembentukan Pengurus Perguruan Tinggi (PPT) yang merupakan struktur terakhir dari kepengurusan IMIKI setelah PP (Pengurus Pusat), PW (Pengurus Wilayah) dan PC (Pengurus Cabang) mulai di bentuk pada tahun 2010 dengan di Ketuai oleh Yuyun Yusniawati dan Arif Arum Wahyudi yang di tunjuk sebagai Wakil Ketua PPT IMIKI berdasarkan Musyawarah PPT Imiki yang di adakan di Anyer, Serang. Pembentukan PPT Imiki Untirta tentu tak bisa dilepaskan pengaruh Ketua Umum Pengurus Pusat IMIKI yang pada saat itu di ketuai oleh Acep Helmi yang merupakan delegasi Untirta pada saat Musyawarah Nasional di Malino, Makasar.
Paska berdirinya PPT IMIKI Untirta sebagai organisasi yang mandiri tentu berdampak pada perkembangan IMIKI itu sendiri. Di tahun 2011 Untirta terpilih sebagai Tuan Rumah Musyawarah Nasional IMIKI. yang merupakan kegiatan besar Nasional yang di hadiri oleh sedikitnya 100 Universitas se-Indonesia. Kegiatan Munas IMIKI tersebut di adakan di LPMP Lebak, Banten dengan terpilihnya Irwan Idris yang merupakan delegasi dari Universitas Hassanudi (UNHAS) Makasar sebagai Ketua Umum PP IMIKI yang menggantikan Acep Helmi.

Senin, 30 September 2013

Sekilas Tentang Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI)


Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) sebenarnya telah mengalami perjalanan yang cukup panjang sampai dengan dilahirkannya pada tanggal 1 September 1998. Sejak 1989 gagasan mendirikan semacam wadah bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia telah dirintis di Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung melalui Temu Ilmiah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (TIMKI I). Kemudian TIMKI II dilanjutkan di Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Hasanuddin Ujung Pandang pada tahun 1992. Sedangkan TIMKI III mengalami perubahan nama menjadi Pertemuan Mahasiswa Ilmu Komunikasi se-Indonesia I pada tahun 1994 oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Komuniaksi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro Semarang.
Ketiga rangkaian acara temu tersebut mengalami kebuntuan (deadlock) dalam menelurkan sebuah wadah formal bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia. Adapun pada pertemuan ketiga di Undip hanya terdeklarasikan sebuah forum informal FKMIKI (Forum Komunikasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia). Temu selanjutnya direncanakan pertemuan di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia atau di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atmajaya Yogyakarta. Namun, pertemuan tersebut tidak terlaksana karena FKMIKI memang tidak berdiri sebagai ikatan formal.
Terlepas dari rangkaian pertemuan dua tahunan, pada tahun 1997, Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang menggelar Communication Expo. Pada expo ini, delegasi sepakat meneruskan upaya penggagasan kembali pendirian wadah bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi se-Indonesia. Pada expo ini pula Sema Fikom UNPAD kemudian ditunjuk sebagai penyelenggara pertemuan lanjutan pada tahun 1998. Namun berbagai kendala menghadang terlebih karena kondisi politik dan ekonomi nasional yang sedang mengalami krisis.
Terlepas dari kaitan di atas, Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan Communication Expo pada Mei 1998. Pada expo ini, utusan Sema Fikom UNPAD baru dapat mempresentasikan Proposal Pertemuan Nasional Mahasiswa Ilmu Komunikasi se-Indonesia (Penamiki). Selain presentasi dan dialog, ditempuh juga safari pada 5 perguruan tinggi yang memiliki kajian Ilmu Komunikasi se-Yogjakarta. Dari hasil dialog dan safari disimpulkan pentingnya mengadakan lanjutan pertemuan dalam hal ini para peserta expo mendukung rencana penyelenggaraan Penamiki pada Juni 1998 di Fikom UNPAD Bandung.
Pada bulan Mei dan Juni 1998, kondisi politik semakin memanas, paling tidak ditandai dengan gejolak aksi unjuk rasa mahasiswa, selain kondisi perekonomian yang juga semakin memburuk. Kondisi yang sama terasa pula di bandung. Akhirnya, panitia Penamiki di Fikom UNPAD setelah menyiapkan kurang lebih 80% persiapan terpaksa mengundurkan acara sampai 30 Agustus 1998.
Pada tanggal 30 Agustus sampai dengan 3 September 1998 akhirnya Penamiki dapat digelar. Melalui acara pokok persidangan yang alot dan melelahkan, akhirnya Persidangan Penamiki mendeklarasikan berdirinya IMIKI sebagai satu-satunya wadah bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi se-Indonesia. Persidangan juga dapat mengagendakan dan menyusun perangkat organisasi secara lengkap termasuk pengurus periode 1998/1999. Deklarasi ditandatangani oleh 18 perguruan tinggi peserta Penamiki dari berbagai wilayah di Indonesia. 
Dalam perjalanannya Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia sempat mengalami ke-vacum-an dan mulai hidup kembali pada tahun 2005 dengan di selenggarakannya Musyawarah Nasional IMIKI di Universitas Padjajaran, Bandung.
Paska kebangkitannya kembali di tahun 2005 akhirnya IMIKI bisa hadir sampai saat ini.